Salah
satu format yang sering digunakan televisi dalam menampilkan wacana ”serius”
adalah talk show. Talk show merupakan wacana broadcast yang bisa dilihat sebagai
produk media maupun sebagai talk oriented
terus-menerus. Sebagai produk media, talk show dapat menjadi ‘teks’ budaya yang
berinteraksi dengan pemirsanya dalam produksi dan pertukaran makna. Sebagai sebuah
proses dialog, talk show akan memperhatikan masalah efisiensi dan akurasi, pada
aspek: control pembawa acara, kondisi partisipan dan even evaluasi audiens.
Definisi talk show menurut Farlex (2005) dalam The Free Dictionary :
Definisi talk show menurut Farlex (2005) dalam The Free Dictionary :
“A television or radio show in which noted
people, such us authorities in a particular field, participate in discussion or
are interviewed and often answer question from viewers or listeners.”
(Sebuah
acara televise atau radio, yang mana orang terkemuka, seperti seorang ahli dalam
bidang tertentu, berpartisipasi dalam diskusi atau diwawancarai dan kadangkala menjawab
pertanyaan dari pemirsa atau pendengar.)
Talk show mempunyai cirtipikal:
menggunakan percakapan sederhana (casual
conversation) dengan bahasa yang universal (untuk menghadapi heterogenitas khalayak).
Tema yang diangkat mestilah benar-benar penting (atau dianggap penting) untuk diketahui
khalayak atau setidaknya menarik bagi pemirsanya. Wacana yang diangkat merupakan
isu atau trend yang sedang berkembang dan hangat di masyarakat. Berdasarkan Keputusan
Komisi Penyiaran Indonesia Nomor 009/SK/KPI/8/2004 Tentang Pedoman Perilaku Penyiaran
dan Standar Program Siaran Komisi Penyiaran Indonesia pada Pasal 8 disebutkan bila
program talk show termasuk di dalam program faktual. Adapun pengertian program faktual
merujuk pada program siaran yang menyajikan fakta non-fiksi.
0 komentar:
Posting Komentar
Komentar dilarang mengandung unsur SARA, dan kata-kata kasar. Kritik dan saran membangun sangat diharapkan untuk perkembangan blog ini menjadi lebih baik. Salam Damai Gue Pedia..